suryadi kurniawan
Yang menghela nafas dan mengayuh
Yang menyeka peluh dan merenung

Ada padanya kebanggaan yang dalam
Ada padanya keinginan yang besar

Ia bukanlah penghamba berhala
Ia bukanlah penghujat waktu

Karena aku menjadi saksi
Karena aku menjadi bukti

Wahai pengurai senyum...
Wahai penepuk bahu...

Cukup satu kata yang dituliskan
Cukup satu bisik yang disingkap

Karena padamu ada setia
Karena padamu ada berkorban

Sejatinya tiada lagi hasrat berdiri
Sejatinya tiada lagi ingin berlari

Namun diretas waktu mencari cahaya
Namun diretas rintang mencari suka

Diantara rimbun terjerat dan menangis
Diantara rimbun terjerat dan terpinggir

Tak satupun gerak menjauh
Tak satupun niat melepuh

Maka bila ada bingkisan di ujung jalan
Maka bila ada santunan di ujung malam

Itu layak untuk jiwanya yang mungil
Itu layak untuk raganya yang kerdil

Semuanya yang ada akan terwujud
Semua yang tiada kelak terwujud

Karena bakti pasti diwujudkan
Karena setia pasti dikembalikan

Sejenak lupakan mimpi dan bicara padaku
Sejenak lupakan sedih dan merajuk padaku

Aku ada di satu masa dan seterusnya
Aku ada di satu cinta dan selamanya

Untukmu ...
Hanya...

Yang menghela nafas dan mengayuh...
(S.KURN-26/08/08)
0 Responses

Posting Komentar