Maka ketika semua memudar
Aku baru sadar bahwa senja telah datang
Dan merangkul malam bagai teman
Hingga kemudian salah satunya menjadi raja
Sedang dalam simpuh ini
Aku masih menjadi batu
Yang tak lekang diterjang deru
Namun tergerus air yang bergulir
Sejuta nasehat telah kudengar
Mudah sangat semua diterjemahkan
Sebagaimana ke lautan akhir air dari hulu
Namun tak satu pun mampu kutulis
Mungkin tanganku terlalu letih
Atau mataku belum mengerti
Aku sungguh tak butuh cambuk
Jadi cambuklah mereka saja
Karena aku ini cuma sehelai daun
Jadi perlakukan aku sedemikian
Dan jangan lupa kadang kala
Ada ranting menyanding diriku
Sebagai sesuatu yang kokoh tegap
Menolak yang tak sekuat bentuk
Satu hal yang aku ingin
Seperti ingin pagi menjumpa matahari
Pahami ini dengan hati
Seperti memahami pentingnya desiran angin
Biarkan daun itu berkembang
Dan ranting itu tetap sekeras batu
Posting Komentar